Buruh Pabrik Versus Pengemis Jalanan
Buruh pabrik berbaju rapi bak orang kantoran
Terpana dengan gaji pengemis jalanan
Buruh pabrik meringis
Pengemis jalanan tersenyum
Harga sembako naik cepat melesat
Bak sebutir nasi menempel diatas roket
Buruh pabrik pasrah
Pengemis hanya tertawa
Kerja tak cukup untuk makan seminggu
Sebulan tiga minggu kelaparan
Buruh pabrik sibuk menumpuk utang
Pengemis jalanan sibuk mengisi tabungan
Tutup buku kejar setoran
Jam habis cari lemburan
Buruh pabrik tak peduli keringat mengering
Pengemis jalanan santai menghitung recehan
Bukan kerja rodi tapi tenaga seperti rodi
Badan sudah letih ditambah letih
Buruh pabrik kerja keras melebihi kuda
Pengemis jalanan hanya diam menengadah tangan
Buruh pabrik habis tenaga
Badan sakit tiada terkira
Gaji dipotong dua kali lipat gara-gara tak hadir ke meja kerja
Seminggu tak hadir buruh pabrik dirumahkan
Tak ada pesangon
Hanya ada Dua ratus ribu untuk uang jajan
Perusahaan tak mau memecat
Dipaksa mundur dan menulis surat
Pengemis jalanan ibarat bos tak punya bawahan
Kerja sehari buat makan seminggu
Libur bebas tak ada aturan.
Buruh pabrik menangis
Anaknya kelaparan
Suaminya tak beranjak dari duduknya
Dilema kehidupan si buruh pabrik
Bertarung dalam hidup
Menang tak jadi pejuang
Kalah dirasa sendiri
Pengemis jalanan tertawa
Dia tetap pemenangnya
menjadi juara dalam dilema
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tapi buruh tangannya di atas pengemis tangannya di bawah.
Benar... tinggal pilih... hehehe Sukses selalu pak Sabar
Mungkin bs juga versus guru honorer....
hehehe...Semangat sebentar lagi guru honorer berjaya... aamiin