Tergambar dalam gelap Dengan goresan tinta Illahi Merentaskan lukisan diri tak sempurna Dalam balutan rasa kepedihan Budi lahir tanpa kaki dan tangan

Adalah wanita yang mempertaruhkan nyawa Yang melakoni cerita hidup penuh air mata Ibu Budi tak pernah mengerti dosa mana Pembawa karma untuk anaknya

Tangis budi terdengar pilu Menggetarkan sukma sang ibu Budi kecil menerima skenario pelukis raga Yang memaksanya berjuang Agar dunia ramah menyambut hadirnya

Budi kecil tersenyum ringan Yakinkan diri tuk terus bertahanSang ibu menahan tangis yang membanjiri relung hati Agar tak tertumpah membasahi pipi

Budi ikhlas menatap raga Cerminan mahluk paling sempurna Sadar diri sadar rasa Budi tak pernah bisa berlari Menggenggam harap mengejar mimpi

Budi tak pernah menyerah Tetap melangkah dengan jiwa Dan menyentuh dengan rasa Budi penuh semangat Melempar jauh kerikil-kerikil dalam hidupnya

Budi mengepakkan sayapnya Melesat cepat bak burung ajaib penghuni syurga Tak kenal lelah juga menyerah Budi terbang jauh menjemput mimpi

Meminjam tangan lembut malaikat penjaganya Budi kecil meraih pena Tuliskan cerita penuh tawa Lepaskan duka yang pernah ada

Budi yang terlahir tanpa kaki dan tangan Selalu khusuk dalam doa

Berharap dia bahagiaHilang sesal lahirkan dirinya