Yanisa Yuni Alfiati

Guru SMA Negeri 1 Padamara Mapel Biologi Unnes ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Indira-3

Elegi Indira-3

Yudhi harus menerima karmanya. Imel sudah memilih untuk meninggalkan dirinya. Dia bahkan tak mau merawat putrinya sendiri. Sementara orang tua Imel juga angkat tangan ketika Yudhi memintanya untuk membantu merawatnya setelah perceraiannya dengan Imel.

***.

Setelah diceraikan oleh Imel, Yudhi harus merawat sendiri Indira putrinya. Beberapa bulan Yudhi masih dibantu oleh pembantunya yang dulu. Namun karena keuangan Yudhi yang belum stabil membuat gaji pembantunya sering telat. Dan kemarin pembantunya sudah menghadapnya. Dia mau mengundurkan diri. Alasannya dia harus merawat cucunya sendiri. Mendengar hal itu Yudhi tak bisa melarangnya. Meski Yudhi tahu bukan itu alasannya sebenarnya, tapi Yudhi berusaha menerima alasannya. Dia pun mengijinkan pembantunya itu pergi. Beberapa hari Yudhi tidak berangkat kerja. Dia harus merawat Indira seorang diri. Benar-benar situasi yang begitu menyesakkan dada Yudhi. Tidak hanya kewalahan mengurus Indira. Kantong Yudhi pun semakin menipis. ***

Hari itu Yudhi harus mengantarkan uang bulanan untuk Yati dan anak-anak ke rumahnya. Dia memang rutin memberikan jatah uang tersebut tiap bulan, sekalian ketemu dengan kedua anaknya. Kali ini Yudhi sengaja mengantarkannya sambil membawa Indira, putrinya. Dia pun menceritakan apa yang terjadi dengan rumah tangganya pada Yati. Dia berharap Yati mau menolongnya. Yudhi pun menjelaskan maksudnya untuk menititipkan Indira pada Yati. Alasannya Yudhi harus mencari uang untuk anak-anaknya. Kalau dia merawat Indira, dia tidak bisa bekerja. Dan itu akan berdampak juga pada jatah bulanan Yati.

Mendengar alasan Yudhi yang masuk akal, Yati pun mau dititipi Indira selama Yudhi pergi kerja. Baru pada sore harinya Yudhi akan mengambilnya dan membawa pulang ke rumahnya. Tentu saja keberadaan Indira membuat kedua kakak tirinya tidak suka. Meski sudah beberapa hari Indira ada di rumahnya, namun kedua anak Yati sama sekali tak mau menyentuhnya. Melihat hal itu Yati hanya bisa diam. Dia tak bisa menyalahkan sikap kedua anaknya saat kni. Yati tetap saja merawat Indira, namun dia juga tak mau memaksakan agar anaknya menerima Indira.

Melihat kesediaan Yati untuk merawat anaknya, Yudhi pun berusaha untuk kembali pada istri yang telah di ceraikannya dulu. Usianya yang tak muda lagi, ditambah keuangannya yang sedang terpuruk, rasanya kembali pada Yati adalah pilihannya yang paling tepat. Meskipun untuk meluluhkan hati Yati, bukan sesuatu hal yang mudah bagi Yudhi. Dia tahu kalau rasa sakit di hati Yati dengan perlakuannya dulu masih belum bisa hilang. Namun tekad Yudhi untuk bisa kembali pada Yati, mampu menguatkan hatinya untuk terus berusaha.

Mendengar Yudhi yang tiba-tiba Yudhi meminta maaf dan berharap bisa kembali seperti dulu, membuat Yati kaget. Dia tak pernah sedikitpun menginginkannya. Permintaan Yudhi adalah hal yang sangat berat untuknya, apalagi Yati harus membesarkan Indira, anak hasil perselingkuhannya. "Aku minta maaf Yati. Aku memang salah telah menceraikan kamu waktu itu. Tapi itu aku lakukan karena terpaksa. Aku tak pernah ingin melakukannya. Imel hamil. Dan aku harus menikahinya." Yudhi berusaha merayu Yati agar mau memaafkannya kembali. Yati hanya terdiam. Dia benar-benar tak tahu apa yang harus dia lakukan. "Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, Mas. Beri aku waktu untuk memikirkannya kembali." Jawab Yati lirih. Yudhi pun tak bisa memaksakan apa yang diinginkannya. Dengan berat hati Yudhi pun akhirnya memberi waktu Yati untuk memikirkannya kembali. ***

Sesekali dilihatnya wajah polos Indira. Bayi mungil itu sungguh tak berdosa. Ada perasaan kasihan yang tiba-tiba merasuk ke dalam hati Yati. Rasanya terlalu kejam dia membiarkannya tak terurus. Namun kalau mengingat kelakuan orang tuanya, rasanya Yati tak ingin menyentuhnya.

Butuh waktu yang cukup lama untuk Yati bisa meyakinkan hatinya menerima Yudhi kembali. Jujur Yati yang tak punya pekerjaan terkadang merasa terhibur dengan keberadaan Indira, namun tak bisa dipungkiri sesekali rasa pedih dihatinya sesekali muncul jika mengingat masa lalunya.

Dengan banyak pertimbangan, akhirnya Yati memutuskan untuk mau menerima Yudhi kembali. Tentu saja bersama Indira, buah dari cinta Yudhi dengan selingkuhannya. Sikap Yati ini membuat dua anaknya kecewa. Mereka benar-benar tidak suka dengan keberadaan Indira di dalam rumahnya. Namun dengan penjelasan dari Yati akhirnya keduanya pun luluh, mereka pun mengijinkan Indira berada di rumahnya.

"Aku akan menerima kamu kembali, Mas. Tapi jujur aku sudah tidak punya perasaan apapun kepadamu. Aku sudah kehilangan rasa cinta yang pernah aku miliki untukmu. Kalaupun aku mau menerima kamu saat ini, semua hanya demi anak-anak kita dan juga Indira anakmu itu. Aku hanya berusaha jujur padamu dengan perasaanku. Aku tidak mau kamu Kecewa. Mungkin aku tak bisa melayanimu sebagai istri seperti dulu lagi. Apa kamu masih mau kembali denganku lagi setelah tahu perasaanku padamu saat ini?" Ucap Yati memberikan penjelasan pada Yudhi atas keputusannya itu. Mendengar penjelasan Yati, Yudhi sangat bahagia. Meski saat ini Yati telah kehilangan rasa cintanya, Yudhi berharap dia bisa merawat Indira anaknya dengan penuh cinta. ***

Dimata Yati, Yudhi adalah laki-laki yang baik. Meskipun dia telah diceraikan, tapi selama ini Yudhi tetap bertanggung jawab menafkahi dia dan anaknya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa dia mau memaafkan Yudhi. Yati memang tak terbiasa bekerja sejak menikah dengan Yudhi, sehingga setelah bercerai, dia pun tak bisa mencari pekerjaan. Yati pun meminta Yudhi untuk menanggung beban hidupnya dan anak-anak sebagai konsekuensi dari keikhlasannya diceraikan dulu.

Yati berusaha membuang jauh-jauh luka yang ada di dalam hatinya . Indira hanyalah bayi tak berdosa yang harus menanggung kesalahan orang tuanya. Dia ditinggalkan ibu kandungnya, karena keegoisannya. Sementara bayi seusianya sangat membutuhkan kasih sayang ibu. Karenanya Yati membuka kelapangan hatinya untuk merawat Indira. ***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ruaaarrrr biasaaaah hati Yati. Indira memang tidak berdosa. Salam sehat dan sukses selalu, Bunda. Barakallah.

24 Mar
Balas

iya bunda.. sukses selalu bunda dan barakallah

24 Mar

Selalu anak yang jadi korban karena keegoisan orang tuanya, ditunggu kelanjutannya. Sukses selalu dan barakallah fiik

24 Mar
Balas

siap bunda... sukses selalu bunda dan barakallah

24 Mar

siap bunda... sukses selalu bunda dan barakallah

24 Mar

Tiba saatnya ngunduh wohing budi pakarti.....salam literasi

25 Mar
Balas

semoga bunda... kita tunggu episode berikutnya.. hehehe salam literasi

25 Mar



search

New Post