Kemenangan Egomu
Aku sudah berusaha bicara Tapi diammu berdiri tegak seperti gunung Tak tergoyah meski tangis lara bergetar ditelingamu. Teguh dalam egomu tegar dalam kesombonganmu
Saat kau tahu inginku Pandanganmu hanya sekilas tanpa bekas Terus melangkahkan kaki berlalu dan pergi membuang batang hidung di jalanan
Aku kau abaikan Melihatku seperti mendung di awan yang tak tentu berarti hujan. Memandangku dengan matamu yang hanya terbuka sebelah saja sambil berucap kau siapa
Lihat aku baik-baik dengan mata hatimu yang tajam bak mata elang Aku bukan hantu tak berwujud yang bisa saja tak pernah kau anggap ada. Aku adalah manusia yang punya rasa seperti mereka yang menari disekelilingmu dan selalu tersenyum menarik hatimu
Aku yang memelas mengharap belas kasihmu. Aku yang merengek meminta pengertianmu Aku yang memohon kepedulianmu
Dan aku yang saat ini letih dalam penantianku Menunggu dahagaku tersiram tetesan kasih sayang dari dirimu
Aku yang menyerah dan mengaku kalah Melangkah mundur menjauh dan menjauh darimu Membiarkanmu berteriak menyatakan kemenangan atas ego dan kesombonganmu Selamat Dan aku tertunduk dalam kekalahanku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wuih..aku pun merasakan kekalahanmu...mantap Bu Yan
hadew... bunda Rini tak tampak kemana gerangan bun? lagi semedi apa ya
He...he Budhe Rini lagi galau Bun
owalahh...
melow...
Yuhuuu... begitulah pak sabar sukses selalu