Ketika Rasa Pergi Bersama Mimpi
Dulu pernah ada rasa yang memberiku kesejukan seperti embun pagi yang menetes di pagi hari.
Tapi saat mentari terbit
rasa itu pergi berlari
Dulu pernah ada rasa yang memberiku kehangatan seperti selimut malam yang memelukku di malam hari
Tapi saat pagi menjelang
Rasa itu terlipat diam
Iya...
Rasa itu pergi tak berpamitan
Diam dengan mulut tersumpal kebisuan
Rasa yang pernah ku miliki itu hilang
Terbawa tiupan angin sepoi yang menghempas rambutku
Angin yang dulu pernah kutitipi salam rinduku
Angin yang mengkhianati kepercayaanku
Menusuk rusuk dan mengambil rasa dalam jiwaku.
Oh... Bukan...
Bukan angin yang mengambil rasa dihatiku
Tapi air yang membersihkan tubuhku telah tega menerobos pori-pori kulitku dan mencuri rasa yang kusimpan dihatiku
ahhhh... aku salah lagi
Bukan air yang mencuri rasaku
Tapi mimpi yang telah berani mengajak rasaku pergi dan tak mau membawanya kembali
Kenyataan yang berbeda dari mimpi yang ditemuinya
Membuat rasa itu enggan kembali
dan bertahta di hati ini
Rasa itu bahagia di alam mimpinya
mengembara dengan senyum yang tak pernah berhenti menghiasi wajahnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen Bund. Sukses selalu dan barakallah fiik
Yeeee... Terima kasih bunda... semangat bikin puisi lagi hehehe... sukses selalu bunda dan barakallah